BELLASALAMFM.COM Pasar merupakan tempat seseorang atau lebih melakukan transaksi jual atau beli. Di pasar juga bisa terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Seperti halnya di Kota Tasikmalaya, salah satunya adalah Pasar Cikurubuk yang menjadi sampai saat ini menjadi pusat sentra perekonomian dan perdagangan terbesar di Kota Tasikmalaya, bahkan di sebut sebagai Pasar Induk se-Priangan Timur.
Pasar Cikurubuk dibangun pada tahun 1996, dengan menempati lahan seluas 4,42 hektar. Secara geografis Pasar Cikurubuk berada di wilayah administratif Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Dagangan atau barang yang dijual di Pasar Cikurubuk juga bermacam-macam, ada sayuran, buah-buahan, pakaian,dan lain-lain. Pasar Induk ini memiliki beberapa fungsi yakni sebagai pasar grosir/distributor, eceran dan kelontongan, penunjang transportasi dan lintasan angkutan kota dari beberapa rute. Inilah suatu bentuk kemajmukan yang berada dipasar tersebut.
Perkembangan Pasar Cikurubuk
Dari tahun 1996- 2024 kemajuan pembeli melonjak sangat pesat. Tetapi, hanya belum diseimbangi dengan sarana prasarananya pasar, dan itu adalah bagian dari kebijakan pemerintahan. Bagaimana kebijakan pemerintah, agar bisa lebih menata Pasar Rakyat Cikurubuk, agar bisa lebih terasa nyaman, aman, dan bersih.
Dibalik berkembangnya Pasar Cikurubuk, ada banyak sekelompok orang- orang yang berperan sebagai pengurus pasar. Di Tasikmalaya terdapat sebuah himpunan para pedagang yang disebut dengan HIPPATAS (Himpunan Pedagang Pasar Tasikmalaya), yang sekarang diketuai oleh H. Ahmad Jahid, S.H. menurutnya HIPPATASsendiri, awal bermulai dari pasar lama (yang sekarang jadi Mayasari), dan sekarang berpindah ke pasar cikurubuk. Himpunan perdagangan ini, selalu terhubung (audience) dengan dewan, walikota atau dinas terkait.
Pengelolaan pasar, dikelola oleh DISPERINDAG (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) menempati dibagian kios, Dinas Lingkungan, dibagian persampahan, dan Dinas Perhubungan dibagian parkir. Tetapi, HIPPATAS, menginginkan pengelolaan pasar itu, dipegang oleh satu dinas yaitu DISPERINDAG. Supaya bisa lebih terfokus pengelolaannya dan bisa tertata.
Faslilitas Pasar Cikurubuk
Pasar Cikurubuk memiliki 2.330 kios yang tertata rapi dengan dasar conblok, rapi, dan bersih. Struktur Pasar Cikurubuk bisa terbilang cukup nyaman dan mendukung kegiatan perdagangan. Beberapa fasilitasnya juga seperti tempat sampah, hydrant, mesjid jami / mushola, terminal, kantor unit pasar dan kantor himpunan pedagang (HIPPATAS), mempermudah para pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi, menjadikannya tempat yang praktis dan mudah diakses
Namun salah satu permasalahan di Pasar Cikurubuk yang kadangkala sering dikeluhkan oleh para pedagang atau pembeli terkait sarana prasarananya, yaitu akses jalan yang sering mereka lalui. Untuk kesesuaian fasilitas Pasar Cikurubuk dengan standar SNI juga, masih dikatakan kurang. Dan mereka sangat mengharapkan Pasar Cikurubuk bisa sesuai dengan standar SNI, agar ada sebagai penunjangnya. Karena, kalau Pasar Tradisional seperti yang telah tercantum di standar SNI, maka bisa berkompetisi dengan Pasar Modern.
Aktivitas Pasar
Menurut data dari ketua HIPPATAS seusai wawancara terkait Pasar Cikurubuk, terhitung jumlah pedagang yang menempati kios ada 1.133 orang. Jika di jumlahkan secara keseluruhan dengan pedagang kaki lima, maka bisa sampai 5.000 lebihan.
Pada hari-hari libur, seperti hari jum’at, sabtu dan minggu. Apalagi pada tanggal merah, seperti hari idul fitri dan lainnya, para pembeli bisa sampai membludak berdatangan. Tetapi, untuk hari- hari biasanya tidak tertentu, terkadang ramai dan terkadang tidak.
Di dalam pasar, nampak para penjual yang menjual makanan tradisional, kebutuhan rumah tangga, dan pakaian. Penjual dan pembeli barang kebutuhan ini tidak hanya berasal dari Tasikmalaya saja, yang berada di luar daerah pun, seperti, garut, ciamis dan lainnya, masuk ke Pasar Cikurubuk.
Banyak para petani juga memanfaatkan Pasar Cikurubuk ini untuk menjual hasil pertaniannya, mereka mengandalkan pendapatan dari pasar ini untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan memenuhi kehidupannya.
Sebagaimana salah satu pedagang sayuran dan telur di Pasar Cikurubuk, yang telah berjualan selama 20 tahun. Beliau mengatakan terkait omset yang didapatkan ketika menjadi pedagang di Pasar cikurubuk yang bisa mencapai sekitar 30 juta/bulannya, untuk perharinya berjualan dari pukul 12.00-17.00, bisa mencapai hingga 1 jutaan, dan itu juga tergantung banyaknya pembeli yang berdatangan. Kemudian beliau menjelaskan, bagaimana cara mengatasi sayuran- sayuran yang tidak sempat terjual dan harus berhadapan dengan siklus layu, maka caranya dengan menginisiatifkannya untuk diolah sebagai bahan pangan ternak. Jadi, bisa dikatakan tidak terlalu rugi bagi mereka.
Aktivitas di pasar tersebut menunjukkan bagaimana Pasar Cikurubuk berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat setempat ataupun di luar daerah.
Ekonomi Pasar Cikurubuk Ditengah Persaingan Teknologi
Indonesia merupakan diantara negara yang memiliki potensi yang besar untuk perkembangan ekonomi digital. Contohnya dengan kehadiran Online Shop. Online Shop memberi pengaruh dalam penjualan, dan dapat mengancam Pasar Tradisional. Salah satunya di Pasar Cikurubuk. Persaingan teknologi membuat banyak pedagang dipasar mengalami sepi penjualan dan akhirnya gulung tikar.
Selain itu permasalahan lainnya, strategi pedagang grosir di sekitar pasar Cikurubuk yang ikut melayani konsumen eceran semakin memperparah kondisi ini. Apalagi yang di dalam pasar, seperti kios-kios yang menengah kebawah, bisa dikatakan agak berkurang para pembelinya. Kondisi ini memunculkan tantangan besar bagi kelangsungan pasar tradisional seperti Pasar Cikurubuk. Meskipun e-commerce menawarkan kemudahan dan harga yang kompetitif, keberadaan pasar tradisional tetap memiliki nilai penting sebagai pusat ekonomi lokal.
Namun begitu, ada sebagian penjual berpandangan, terkait kehadirannya Online Shop tidak membawa pengaruh terhadap dagangan mereka, seperti para penjual sayuran. Karena menurut mereka, sayuran agak susah kalau harus melewati dunia perpaketan online shop. Sayuran juga cepat layu. Keadaan sayuran dipasar pun, kalau sudah melewati seharian, maka harus cepat- cepat dimasak dan disajikan. Mereka juga mengatakan, perbandingan harganya juga tidak kalah berbeda, harga dionline murah, dipasar pun murah. Namun, terkadang harga dipasar jauh lebih murah. Peran pembeli juga, pasti memikirkan jarak pengantarannya mana yang lebih cepat. Dan kemungkinan, akhirnya memilih berbelanja dipasar.
Tetapi, untuk penjualan pakaian/ barang-barang bisa dikatakan berkurang/sepi di Pasar Cikurubuk. Namun disisi lain, mereka juga pasti membuka jalan alternatif mengikuti perkembangan jaman, yaitu membuka akun Online Shop juga. Kalau untuk makanan, lebih laku penjualannya dipasar. Tutur mereka.
Dengan menghadirkan pelatihan digital marketing dan regulasi yang mendukung persaingan sehat bisa menjadi langkah awal untuk memastikan pasar tradisional tetap bertahan dan berkembang di tengah era digitalisasi ini.
Harapan Untuk Pasar Cikurubuk
Perhatian serta kebijakan dari para pemerintah kepada Pasar Rakyat, khususnya untuk kemajuan Pasar Cikurubuk, agar pasar lebih tertata. Dengan begitu, ekonomi di Kota Tasikmalaya pun ikut melambung. Memperhatikan fasilitas dan kebersihan pasar, khususnya akses jalan yang ada pada pedagang kaki lima (PKL) atau di bagian terminal, agar jalan tidak bergelombang dan tidak menjadi genangan air yang bisa menghalangi aktivitas dan kenyamanan para pedagang atau juga pembeli di Pasar Cikurubuk.
Penyusun: Ananda Aulia Utami, Yadi Mulyadi, Rizki Muhamad Fauzil Amin, Ilham Saeful Rohman
Editor: Muhammad Rafi
Penanggung Jawab: Wargika Iwan